Lagi bosen...chating aja yuk ama bule !!!

Minggu, 11 April 2010

Sepenggal Kisah Harapan

Sepohon Kayu

Jauh di suatu tempat ku temui sebatang pohon itu, yang tak kecil dan tak jua besar ukurannya, bisa dikatakan pohon itu sedang-sedang saja. Pohon itu, kurasa tak sedikitpun ada kelebihan pada dirinya...Sama saja tak ada beda dengan yang lain. Pohon itu tidaklah menarik buatku.

Pohon itu terus tumbuh dan tumbuh hingga dia bertambah besar namun terpaan angin selalu menggoncangnya. Angin itu berusaha menanggalkan hampir semua dahan dan daun yang menyelimuti pohon itu sampai akhirnya dia meranggas dan menagis karna sebagian dari tubuhnya hilang begitu saja, terbuang sia-sia tanpa guna. Tak Cuma angin yang berusaha, tapi alam jua. Alam juga sedang mengujinya..dengan tanah kering, dengan goncangan atau gempa, ataupun masa yang jarang ditemukan air hingga pohon itu tak lagi mampu untuk menghidupi dirnya sendiri, pohon itu tak mampu lagi untuk bertahan hidup. Hingga akhirnya kebenaran itu datang, tumbang memang akhirnya pohon itu. Pohon itu tak lagi sanggup menahan terpaan angin, goncangan bumi dan alam yang tak mau bersahabat dengannya.

Hingga akhirnya tiba pada suatu massa...

Disini aku mulai mengerti kenapa pohon yang kuanggap biasa kini terlihat luar biasa...

Aku mulai mempelajari karna kurasa pohon itu menjadi sangat menarik...

Dan ternyata...

Pohon itu masih tetap hidup, dengan dahan dan daun yang jumlahnya dapat dihitung yang tak lagi bisa digunakan untuk bernaung. Dan ini adalah misteri, kenapa itu bisa terjadi??

Pohon itu mempunyai satu keistimewaan yang tak dimiliki oleh pohon-pohon yang lain. Ternyata keistimeaan itu ada pada akarnya. Pohon itu mempunyai akar yang kuat. Dengan akarnya dia masih tetap bisa bertahan, dia masih bisa menggenggam tanah untuk terus berdiri di atasnya. Dengan akarnya pula dia masih bisa menghisap sisa-sisa air meskipun cuma setetes, dengan akarnya pula pohon itu mengais makanan untuk dirinya agar terus tetap bertahan.

Waktu terus berjalan dan akhirnya massa telah berganti. Alam yang dulu tak bersahabat dengannya kini justru sebaliknya.

Pohon itu semakin hari semakin kuat, dahan dan daunnya mulai tumbuh dan menjadi lebat hingga ketika terik matahari memanggang, Pohon itu merelakan dirinya demi memberikan keteduhan buat makhluk di bawahnya yang berlindung dari panas. Pohon itu juga mulai berbunga, dan dia terlihat sangat cantik. Dengan bunga itu, dia membuat manusia dan para hewan merasa takjub bila memandangnya. Memberikan keteduhan bagi mata yang memandang hingga tak pernah jemu dan tak pernah lelah ia berbagi dengan sesama ataupun selain dia. Dengan bunga itu pula, dia memberikan makanan pada hewan-hewan yang tengah kelaparan, memberikan tumpangan hidup untuk para benalu. Dia mengorbankan dirinya demi benalu yang secara sengaja mencuri makanan darinya. Tak hanya itu dia berkorban. Ketika musim buah tiba. Pohon itu berbuah, dan sungguh buah itu sangatlah manis. Buah itu bisa dimakan oleh manusia dan jika dijual akan mendapatkan keuntungan bagi yang menjual dan yang membelipun tak akan merasa rugi. Karna semua bisa menikmati apa yang dihasilkan dari pohon itu. Pohon itu tak pernah peduli...apakah dia manusia yang berusaha menebangnya, apakah dia benalu yang menumpang hidup dan mengambil makanannya secara sengaja, apakah dia makhluk yang pernah melukai atau bahkan mencelakakannya, tapi pohon itu tetap berbagi. Karena satu visi hidup dari pohon itu, yaitu dia harus menjadi sebatang pohon yang bermanfaat untuk makhluk disekitarnya dan membahagiakan mereka meskipun dia menderita dengan pengorbanannya.

Inilah sepenggal kisah dari sebatang pohon yang patut kita jadikan pelajaran dalam hidup ini. Sebatang pohon yang dengan segala terpaan dan gangguan apapun dia masih mampu bertahan dan dia berusaha memberikan manfaat kepada yang lain meskipun dia harus mengorbankan dirinya sendiri. Dia tidak peduli akan dirinya asal dia tetap tegak berdiri dan mampu berbagi sudah cukup bagi dirinya.

Dan......................

Aku ingin menjadi seperti pohon itu...

Selasa, 26 Mei 2009

By Setiyarini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar